Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan


 

Indeks Berita

Tag Terpopuler

SID Unsoed PALI dan Muba Menyimpan Potensi Sawah Baru Raksasa, Ini Faktanya

Jumat, 22 Agustus 2025 | Agustus 22, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-08-22T11:54:02Z

**,“Unsoed hadir bukan hanya sebagai institusi akademik, tetapi juga sebagai penggerak pembangunan kemandirian pangan dan wujud komitmen terhadap visi Asta Cita Presiden Prabowo.,"**

paparan Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) 

Palembang, BARRASUMSEL .id-– Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) resmi memaparkan laporan akhir kegiatan Survey Investigasi dan Desain (SID) Cetak Sawah Rakyat di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) dan Kabupaten Musi Banyuasin (MUBA), Sumatera Selatan, pada Kamis (21/8/2025).

Kegiatan strategis ini menghadirkan sejumlah pemangku kepentingan kunci, mulai dari Wakil Rektor IV Unsoed Bidang Perencanaan, Kerjasama, dan Hubungan Masyarakat, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumsel, Tenaga Ahli Menteri Pertanian, Direktur Serealia Kementerian Pertanian, hingga perwakilan Korem dan Kodim, serta OPD terkait dari PALI dan MUBA.


Forum ini menjadi wadah penting untuk memaparkan hasil kajian lapangan yang dilakukan tim Unsoed, sekaligus menyusun langkah konkret implementasi program cetak sawah rakyat di Sumsel.


Dalam sambutannya, Wakil Rektor IV Unsoed menegaskan peran perguruan tinggi sebagai mitra nyata pemerintah dalam membangun kemandirian pangan.


“Unsoed hadir bukan hanya sebagai institusi akademik, tetapi juga sebagai penggerak pembangunan kemandirian pangan dan wujud komitmen terhadap visi Asta Cita Presiden Prabowo. Hasil SID ini diharapkan menjadi fondasi kuat dalam pengembangan sawah baru di Sumsel,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian TPH Sumsel melalui Ilfantria menekankan pentingnya perencanaan berbasis kajian ilmiah.

“Cetak sawah rakyat tidak sebatas membuka lahan baru, tetapi bagaimana lahan tersebut produktif dan dikelola dengan baik. Proses perencanaan melalui SID harus benar-benar tepat agar hasilnya berkelanjutan,” tegasnya.


Program cetak sawah rakyat sendiri memiliki tujuan besar: memperluas lahan tanam padi, meningkatkan produksi beras nasional, mengurangi ketergantungan impor, sekaligus membuka lapangan kerja baru dan meningkatkan kesejahteraan petani.

Tim SID Fakultas Pertanian Unsoed dalam paparannya menyoroti berbagai aspek, mulai dari analisis kesesuaian lahan, potensi pengairan, kondisi sosial-ekonomi masyarakat, hingga desain teknis cetak sawah. 

Hasilnya menunjukkan bahwa PALI dan MUBA memiliki potensi besar, meski tetap membutuhkan dukungan kelembagaan petani, penguatan tata kelola air, dan pendampingan pasca konstruksi.

Sebagai tindak lanjut, setelah desain dan RAB rampung, akan dilakukan kontrak konstruksi cetak sawah yang pelaksanaannya melibatkan TNI. Sinergi lintas sektor ini diharapkan menjadi pijakan kuat dalam mewujudkan swasembada pangan nasional. (B4RR4/red)

×
Berita Terbaru Update