"Kabupaten PALI menjadi salah satu dari 130 pemerintah daerah di Indonesia yang menerima penghargaan tahun ini, bersama 9 provinsi, 99 kabupaten, dan 22 kota lainnya."
![]() |
| Bupati Asgianto tampak berdiri penuh kebanggaan, membawa nama Bumi Serepat Serasan ke panggung nasional. |
JAKARTA, BARRASUMSEL .Id— Berkat kinerja gemilang dalam program percepatan penurunan stunting Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) kembali berhasil meraih Dana Insentif Fiskal (DIF) sebesar Rp5 miliar dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.
Mendapat pengakuan Nasional ini tidaklah semudah membalikkan telapak tangan semata , melalui kerja nyata Bupati PALI, Asgianto, ST yang terus gencar melakukan terobosan demi kemajuan Bumi Serepat Serasan.
![]() |
| Kabupaten PALI menjadi salah satu dari 130 pemerintah daerah di Indonesia yang menerima penghargaan tahun ini, bersama 9 provinsi, 99 kabupaten, dan 22 kota lainnya. |
Penyerahan penghargaan sekaligus penyaluran dana dilakukan pada Rabu, 12 November 2025, di Auditorium J. Leimena, Gedung Adhyatma Kemenkes RI, Jakarta, dalam rangka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Percepatan Penurunan Stunting 2025.
Acara prestisius itu turut dihadiri oleh Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dan para kepala daerah penerima penghargaan dari seluruh Indonesia.
![]() |
| wakil presiden RI Gibran foto bersama Bupati PALI Asgianto ST |
Di antara mereka, Bupati Asgianto tampak berdiri penuh kebanggaan, membawa nama Bumi Serepat Serasan ke panggung nasional.
DIF sebesar Rp5 miliar ini bukan hadiah kebetulan. Dana tersebut diberikan kepada daerah yang berhasil menurunkan angka stunting secara signifikan dan menunjukkan komitmen lintas sektor dalam mendukung program nasional Generasi Emas Indonesia 2045.
Kabupaten PALI menjadi salah satu dari 130 pemerintah daerah di Indonesia yang menerima penghargaan tahun ini, bersama 9 provinsi, 99 kabupaten, dan 22 kota lainnya.
“Dana insentif ini bukan hanya penghargaan, tetapi juga bentuk kepercayaan dari pemerintah pusat kepada kami di daerah. Ini jadi motivasi besar untuk terus memperkuat program kesehatan masyarakat, terutama bagi anak-anak dan ibu hamil,” ujar Bupati Asgianto usai acara Rakornas melalui keterangan pers yang diterima Barrasumsel. Id
Di bawah kepemimpinan Bupati Asgianto, Pemkab PALI telah menggerakkan program terukur dan berkesinambungan untuk menekan angka stunting di seluruh desa dan kecamatan.
Beberapa di antaranya, Program intervensi gizi terpadu, pemberian makanan tambahan, dan peningkatan pelayanan Posyandu serta Puskesmas. Kemudian Edukasi untuk calon ibu dan remaja putri mengenai gizi seimbang dan pola hidup sehat.
![]() |
| wakil presiden RI Gibran Rakabuming |
Serta Kolaborasi lintas instansi bersama Dinas Kesehatan, DPMD, dan PKK Kabupaten PALI dalam Gerakan Desa Peduli Stunting.
“Penurunan stunting tidak bisa hanya dilakukan sektor kesehatan. Semua pihak harus bergerak bersama, dari desa, kader posyandu, hingga dunia pendidikan,” tegas Asgianto.
Sesuai pedoman Kemenkes dan Kemenkeu, dana insentif ini akan dimanfaatkan secara strategis untuk empat sektor prioritas yaitu pertama; Intervensi Gizi & Kesehatan: suplemen, makanan bergizi, layanan posyandu & puskesmas.
Kedua; Air Bersih & Sanitasi Layak: pembangunan sarana air minum dan sanitasi di desa. Ketiga; Edukasi & Kampanye Perilaku Sehat: peningkatan kesadaran gizi dan kebersihan. Keempat; Peningkatan Kapasitas Kader: pelatihan tenaga lapangan dan aparat desa.
Dengan strategi ini, Pemkab PALI menargetkan penurunan signifikan angka stunting dalam dua tahun ke depan, sekaligus mencetak generasi muda yang sehat, cerdas, dan berdaya saing tinggi.
Bupati Asgianto dikenal memiliki gaya kepemimpinan lapangan yang responsif. Ia kerap turun langsung ke desa-desa, memantau kondisi balita dan ibu hamil, memastikan pelayanan kesehatan berjalan optimal.
Hasilnya mulai terlihat, angka stunting di Kabupaten PALI menurun drastis dalam dua tahun terakhir. Alokasi APBD untuk sektor kesehatan juga terus meningkat, menegaskan prioritas pemerintah terhadap kesejahteraan masyarakat.
Dengan tambahan dana DIF Rp5 miliar ini, Pemkab PALI semakin mantap memperkuat program pembangunan manusia berbasis kesehatan dan gizi.
“Kami tidak akan berhenti di sini. Dana ini akan digunakan sebaik-baiknya agar tak ada lagi anak di PALI yang menderita gizi buruk. Generasi sehat hari ini adalah modal utama kemajuan daerah,” pungkas Bupati Asgianto.
![]() |
| kabupaten PALI raih penghargaan dari Kemenkes RI |
Salah satu pejabat Kemenkes RI bahkan memuji capaian PALI. “Kabupaten PALI adalah contoh nyata sinergi kuat antara daerah dan pusat. Kepemimpinan kepala daerah seperti Bupati Asgianto menjadi kunci percepatan penurunan stunting," ujarnya.
Melalui semangat gotong royong dan kolaborasi lintas instansi, Kabupaten PALI bertekad menjadi daerah bebas stunting dan contoh sukses bagi kabupaten lain di Sumatera Selatan.
Keberhasilan ini bukan sekadar penghargaan, tetapi simbol kepercayaan pemerintah pusat terhadap kerja nyata daerah. Dengan visi kepemimpinan proaktif dan kolaboratif, Bupati Asgianto menegaskan arah pembangunan PALI. Yaitu PALI Maju, Masyarakat Sehat, Generasi Hebat. (B4RR4/ADV)





